|
Still be my love. |
Cinta
adalah sebentuk emosi. Sebagaimana bentuk emosi lain, sulit untuk bisa
bertahan sangat lama. Hal ini karena pertumbuhan dan perkembangan emosi,
seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses
pematangan dan proses pembelajaran. Padahal orang selalu berharap untuk
memiliki CINTA selamanya.
Sedangkan komitmen adalah suatu janji
pada diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan
kita. Oleh karena itu, janji harus dipertahankan sampai akhir. Setiap
orang dari kecil sampai dewasa pastilah pernah membuat komitmen,
meskipun terkadang komitmen itu seringkali tidak diucapkan dengan
kata-kata. Seiring bertambahnya usia seseorang, maka komitmen yang ada
semakin berkembang dalam penerapannya. Lalu apa saja komitmen yang
semakin berkembang itu? Bagaimana penerapan komitmen dalam kehidupan
kita, terkhusus dalam hubungan cinta.
Dalam diri Kita pasti
memiliki sebuah visi yang rindu untuk dibawa kedalam kehidupan. Ini visi
yang layak untuk kita berkomitmen penuh. Komitmen terhadap visi kita
yang paling mendalam adalah tidak mudah, dan akan meminta banyak hal
dari anda.
Apa itu komitmen?
1. Komitmen merupakan
sebuah sikap dan tanggung jawab untuk menjaga hubungan tetap berjalan.
Jadi jika pada akhirnya kita menyadari adanya kekurangan dengan pasangan
kita siapkah kita berusahan menerima kekurangan itu? caranya? sadar
akan diri juga memiliki kekurangan. Kekuranagan yang ada pada pasangan
anda bukan segalanya dibandingkan kehadiran dia untuk hidup anda selama
ini. 2. Bagaimana rasanya anda jika ditinggali pasangan anda karena dia
males lihat sikap jelek kita?Ya tentu ada yang merasa kesal dan tidak
adil dan ada juga yang merasa ya udalah biarkan saja berarti dia bukan
yang terbaik buat kita. Apa pun sikap kita intinya kita mebutuhkan sosok
yang dapat mencintai kita apa adanya. So lakukan hal itu juga pada
pasangan kita sekarang.
3. Pernahkah kamu membahas satu jam saja
tetang bagaimana menghadapi berbagai masalah yang akan muncul dalam
menjalani hidup bersama? Mungkin sudah saatnya kamu berbicara secara
santai namun serius tentang hal hal apa saja yang akan kalian berdua
sepakati saat menjalani hidup bersama.
4. Komitmen bukan sekedar
setia namun juga mau mengalah dan menerima apa yang diinginkan pasangan
kita demi menjaga hubungan. Penurut bukan berarti menjadi pasangan yang
bodoh dan diperalat namun selama hal tersebut tidak banyak merugikan
kita (mengancam nyawa anda, tindakan pidana, dan melanggar HAM) biarkan
saja sebab itulah komitmen untuk bisa saling paham satu sama lain.
5.
Terakhir, kamu tidak perlu lakukan ini semua jika kamu merasa bahwa
kamu tidak memerlukan hubungan yang serius, hanya mengejar kesenangan
saja atau suka bermain hati, sebab komitmen dalam sebuah hubungan hanya
diperuntukan mereka yang percaya akan cinta yang tulus.
Hal lain
yang perlu dipupuk dalam sebuah komitmen adalah kepercayaan. Kepercayaan
adalah ungkapan cinta yang utuh. Dengan sikap saling percaya, kita dan
pasangan kita dapat menciptakan iklim yang baik bagi tumbuhnya
benih-benih CINTA.
Hubungan "soul mate",atau juga pacaran pada
dasarnya membutuhkan beberapa elemen ini. Namun, elemen-elemen tersebut
muncul tahap demi tahap. Tidak berarti ketertarikan fisik akan hilang
ketika kita memasuki hubungan yang lebih dalam, namun hal itu akan
berubah. Kita tidak lagi mengalami perasaan yang meluap-luap, atau
berbunga-bunga, begitu kita menjalani hubungan yang berangkat dari
komitmen. Meskipun begitu, dalam hubungan yang sehat pun kita tetap
dapat merasakan momen yang intens tersebut. Misalnya, ketika kita merasa
ada yang kurang dalam diri kita ketika sang kekasih tidak lagi
mengunjungi kita mungkin karena sibuk dengan pekerjaan atau kuliah,
ataupun memberi perhatian sebagaimana biasanya. Yang kita rasakan bukan
sekadar kangen, tetapi kita merasa ada sebagian diri kita yang hilang,
atau tidak lengkap. Demikian pula yang dirasakan oleh pasangan terhadap
kita.
Atau juga kita bersama pasangan berkomitmen hal-hal yang
merupakan ungkapan secara fisik, mengapa tidak ? Namun pada rel-rel yang
benar.
Komitmen dalam hubungan asmara/berpacaran juga berarti
mengorbankan diri kita sendiri. Hal ini, adalah merupakan sebuah bentuk
pengendalian. Kita ingin mengendalikan bagaimana orang lain merasa atau
mempunyai kesan tentang kita dengan melakukan apa yang mereka ingin kita
lakukan. Ketika kita melakukan apa yang orang lain ingin kita lakukan
dalam hal mengasihi, tanpa persetujuan mereka, kita akan merasa baik.
Namun ketika kita mengorbankan diri kita karena kita takut terhadap
kemarahan atau pemutusan hubungan oleh pasangan kita, kita akan merasa
terjebak dan tertolak. Untuk berada dalam hubungan yang berkomitmen,
komitmen pertama yang perlu kita lakukan adalah komitmen kepada diri
kita sendiri, jujur pada diri sendiri, integritas, dan kebebasan.
Belajar untuk mengasihi diri sendiri adalah kunci untuk menyembuhkan
ketakutan akan komitmen. Saat kita mengasihi diri sendiri, kita akan
diisi dengan cinta dan anda akan mempunyai lebih banyak cinta untuk
dibagikan kepada pasangan kamu!
10 Langkah dalam Menjaga Komitmen dalam berpacaran : Jurnalnet.com (Jakarta)
Membuat
komitmen, termasuk komitmen merajut kasih dengan pasangan kita, rasanya
bukan hal yang sulit. Bahkan, bisa dibilang, semudah menelan seteguk
air. Yang susah adalah menjaga komitmen tersebut agar tetap berada pada
jalurnya. Menjaga agar Anda berdua tidak mencederai komitmen yang sudah
dibuat.
Sering sekali kita lihat, orang dengan gampang membuat
komitmen. Namun, tak sedikit di antara mereka yang mengingkari komitmen
yang sudah mereka buat, yang berujung pada retaknya hubungan, bahkan
perceraian (dalam hidup perkawian )Jadi, soal penting yang harus kita
hadapi adalah menjaga komitmen yang sudah kita buat.
Bagaimana caranya?
1. Jujur pada pasangan
Kejujuran
merupakan langkah awal dalam menjalin hubungan dan menjaga komitmen.
Dengan kejujuran, kita memiliki tanggung jawab moral untuk selalu
menjaga komitmen yang sudah kita buat. Sebaliknya, kebohongan hanya akan
mencederai komitmen. Yang juga harus dijaga adalah sikap apa adanya.
Jangan berlebihan dalam segala hal, supaya komitmen tidak terlanggar.
Menutup-nutupi dan melebih-lebihkan suatu kebenaran juga akan mengganggu
komitmen. Langkah ideal yang perlu kita lakukan adalah bersikap jujur
dan apa adanya terhadap pasangan. Sikap ini akan membawa kita pada
hubungan yang harmonis dan suasana penuh kebahagiaan, sehingga hubungan
kita tetap utuh.
2. Sabar
Bagaimana kita bisa menjaga
komitmen jika emosi kita gampang tersulut, bahkan oleh kabar yang belum
jelas, misalnya? Oleh karena itu, bersikap sabar sangat penting untuk
mempertahankan komitmen. Orang yang mudah emosi saat menghadapi masalah,
cenderung untuk juga mudah menghancurkan komitmen yang telah dibuat.
Oleh
karena itu, terimalah setiap kejadian, baik menyenangkan maupun tidak,
dengan hati lapang. Jadikan itu semua sebagai pelajaran hidup. Ingat,
kesabaran sangat menentukan utuhnya komitmen kita dan pasangan dalam
membina keharmonisan hubungan.
3. Saling memberi perhatian
Perhatian
yang tulus akan menjadi inspirasi bagi kita untuk terus menjaga
komitmen. Mungkin banyak godaan yang muncul di sekitar kita. Misalnya,
godaan untuk berbagi perhatian dengan pria lain, atau wanita lain.
Godaan semacam inilah yang akan menghancurkan komitmen yang sudah dibuat
dengan pasangan.
Satu-satunya jalan untuk menghindari godaan
semacam ini adalah dengan saling memberi perhatian pada pasangan. Tentu,
perhatian yang memang tulus dari lubuk hati, bukan perhatian yang penuh
kedok. Anggaplah pasangan sebagai orang yang sangat berarti dalam hidup
kita. Ingatlah selalu bahwa dia adalah orang terbaik yang kita miliki
untuk bersama-sama menjalani hidup. Dengan sikap seperti ini, komitmen
untuk menjaga hubungan akan tetap terjaga dan kita dapat memasuki
jenjang perkawinan dengan kebahagiaan.
4. Bertanggungjawab terhadap komitmen
Komitmen
tentu butuh tanggungjawab. Cobalah untuk tidak bersikap seenaknya,
namun jangan pula ada paksaan dalam hal membuat komitmen. Komitmen harus
dibuat berdasarkan kesadaran penuh kedua pihak.
Jika ini bisa
terwujud, maka kita pasti akan dengan sepenuh hati bertanggungjawab
menjalankan komitmen demi kelangsungan hubungan. kita dapat menjaga
tanggung jawab, misalnya, dengan menghargai pasangan kita. Jika kita
tidak mau dilukai, maka jangan lukai pasangan dengan mengingkari
komitmen yang telah dibuat. Inilah tanggung jawab yang harus kita
junjung tinggi.
5. Mental pun perlu disiapkan
Seringkali,
komitmen harus dibuat dengan sejumlah risiko. Tak pelak, mental kita pun
harus disiapkan demi mengantisipasi hal-hal yang mungkin tak pernah
terlintas dalam benak Anda. Misalnya, Kita menemukan bahwa pasangan
ternyata masih saja suka pada hobi lamanya yang sangat menyita waktu,
sementara kita sudah berkomitmen untuk tidak mengutak-atik kebiasaan
pasangan. Atau kita masing-masing sudah tau kebiasaan buruk pasangan
tetapi bukannya sama-sama memperbaiki tetapi saling menyalahkan sampai
pada perbedaan pandangan atau prinsip yang sebenarnya dari awal hubungan
telah diketahui.
Untuk itu, dalam membuat komitmen, kita juga
harus menyiapkan mental agar tidak terkaget-kaget ketika berjumpa dengan
sejumlah risiko. Dengan mental yang kuat, komitmen pun akan semakin
kuat. Jalinan asmara pun akan tetap terjaga dan harmonis. Tanpa mental
yang oke, bisa-bisa komitmen tidak akan lama bertahan, dan ini berarti
hubungan terancam.
Sebaiknya, sebelum benar-benar siap mental,
jangan buat komitmen apa pun. Jangan cederai diri kita sendiri dan
pasangan dengan komitmen yang rapuh. Hanya dengan kesiapan mental,
komitmen merajut hubungan akan berjalan lancar hingga memasuki jenjang
perkawinan.
6. Berani berkorban
Membuat komitmen
seringkali harus mengorbankan keinginan pribadi. Kita harus berani
berkorban bila ingin membuat komitmen dengan seseorang, termasuk dengan
pasangan hidup. Komitmen untuk menikah, membawa konsekuensi untuk tak
lagi asyik dengan masa lalu. Komitmen untuk menikah menuntut kita untuk
lebih banyak menghabiskan waktu untuk keluarga. Teman-teman dan masa
lalu mungkin tak lagi menjadi prioritas. Jadi, berani berkorban untuk
sebuah komitmen itu penting. Juga, memfokuskan pada komitmen yang telah
dibuat dengan mengorbankan beberapa hal yang dulu kita miliki.
7. Bikin perencanaan yang matang
Setelah
membuat komitmen, tentu kita tak bisa hanya berdiam diri. Kita harus
segera membuat rencana matang, apa saja yang hendak kita lakukan bersama
pasangan. Bertanyalah pada diri sendiri, "Setelah ini apa yang harus
aku lakukan?" Pertanyaan inilah yang akan menuntun kita ke
langkah-langkah yang jelas. Ada arah yang harus kita dan pasangan tuju,
dan ini harus direncanakan dengan matang.
Jangan biarkan komitmen
kita kosong, tidak jelas dan tidak memiliki arah serta tujuan. Dengan
perencanaan, kita akan tetap selalu menjaga komitmen, karena begitu kita
mengingkari komitmen, perencanaan pun akan buyar dan tujuan hidup
berdua tak akan tercapai. Jadi, salah satu jalan menjaga komitmen adalah
perlunya memiliki perencanaan yang matang.
8. Pentingnya komitmen tanpa syarat
Komitmen
akan langgeng bila kita membuatnya tanpa melibatkan syarat apa pun,
kecuali cinta dan harapan. Bila komitmen kita hanya ingin meraih
kepentingan atau ambisi pribadi, tak usah heran jika komitmen kita akan
cepat pudar. Hubungan pun akan hambar dan bisa-bisa tak akan bertahan
lama.
Jadi, lepaskan dulu nafsu-nafsu merusak dalam diri kita
sebelum membuat komitmen. Anggap pasangan sebagai pribadi yang perlu
dihargai. Jalinan kasih tanpa syarat dengan komitmen yang tulus akan
membuat hidup kita berdua lebih enjoy. Tidak ada beban yang perlu
dikhawatirkan.
9. Jaga sikap baik
Menjaga komitmen juga
berarti menjaga sikap. Jadi, kembangkan sikap-sikap yang baik dan
tepislah sikap-sikap yang merusak. Jangan kotori komitmen dengan sikap
yang buruk, misalnya gampang curiga, tidak percaya pada pasangan, atau
ingin selalu menang sendiri. Sebaliknya, cobalah untuk bersikap
menyenangkan, misalnya ramah, berbaik sangka, dan jujur kepada pasangan.
Sikap positif itu harus terus kita jaga demi komitmen pada pasangan
hidup.
Tak mudah memang menjaga hal-hal yang baik, sesulit kita
menjaga komitmen. Namun, dengan sikap yang kita punya, yakinlah bahwa
kita akan mampu. Mungkin dengan sedikit kerja keras dan kesabaran, sikap
kita akan tetap terjaga dan komitmen juga akan aman-aman.
10. Cari terus inspirasi
Komitmen
akan semakin kuat bila kita rajin mencari inspirasi untuk mencipta
hidup berdua yang lebih baik. Kita dapat mempelajari pengalaman hidup
orang lain, bisa pula dengan menonton film atau membaca buku. Dari situ,
kita dapat memetik hikmah yang diberikan untuk selalu menginspirasi
kita dalam menjaga komitmen. Pengalaman hidup yang tertuang dalam buku
atau cerita film, misalnya, akan membantu meneguhkan komitmen dengan
pasangan.
Lebih baik lagi, pelajarilah pengalaman orang lain yang
jatuh bangun mempertahankan komitmennya. Ini akan dapat mempertebal
semangat kita dalam menjaga komitmen dengan pasangan. Carilah inspirasi
sebanyak mungkin, agar kita dapat menjaga komitmen demi keharmonisan
hubungan dengan pasangan.
Apabila kita, yang menjalin hubungan
bukan hanya semata-mata rasa suka, cinta dan tertarik secara fisik maka
Komitmen dalam menjalin hubungan berpacaran sangatlah perlu.
Janganlah membuat komitmen selagi hubungan kita masih tahap memilih atau coba-coba, karena akibatnya dapat kita rasakan sendiri.
Semoga Komitmen kamu berdua berjalan mulus sebagaimana yang kamu harapkan.
Referensi 1 Referensi 2