Minggu, 30 Oktober 2016

Arti sebuah kesetiaan


Rasa itu begitu kuat menyelimutiku,
Mendekap hati yang telah terpikat akan kasihmu,
Tak sadarkah kau apa yang kau lakukan itu?
Memberi kasih, sejuta pilu,
 
Kau seperti hujan,
Dan aku layaknya bumi yang gersang,
Kau datang dan sirami aku dengan tetesan kebahagiaan,
 
Kau seperti lautan,
Dan aku layaknya pantai yang menjulang,
Seperti karang yang dihempaskan ombak,
Namun tetap setia bersamamu,

Ada banyak hal yang kan terjadi
Akan banyak waktu yang kan dilalui
Silih berganti bagai ombak ditepi pantai.
 
Ibarat kerikil dalam setiap perjalanan,
Saat tergelincir dan mungkin hampir jatuh,
Tak mampu menggoyahkan keteguhan ini,
 
Banyak yang lebih, tapi yang ku mau hanya satu,
Banyak yang lebih, tapi yang ku mau hanyalah kau,
 
Sebesar apapun mereka menawarkan Cinta,
Aku tak yakin kau bisa tergantikan,
Sebesar apapun meyakinkan,
Aku tak yakin mampu menggoyahkan,
 
Sudah terlalu kuat,
Ya, 
 
Ibarat Api dan Bara,
Jarak pun tak mampu memisahkan,
Waktu pun menyerah untuk menjauhkan,
Tak ada jarak yang jauh untuk mencintaimu,
Percaya dan yakin, cukup untuk menjaga kasih ini,
 
Jangan pernah sia kan sebuah kepercayaan,
 
Seperti hujan yang turun di tanah yang tandus,
Seperti itulah arti hadirmu dengan cinta dan kasih sayang untuk ku.
Meski kadang kalut terbawa amarah,
Selalu ada celah untuk memaafkan,
 
Mencintaimu bagaikan menggenggam erat mawar berduri,
Meski terasa perih, namun kan tetap terjaga dan takkan jatuh dipelataran
 
Kedatanganmu membawa angin yang tak memberi dingin,
Ungkapan syairmu selalu meneduhkan, membawa aku pulas dalam senyuman.
 
Engkau adalah orang pertama yang terpikirkan saat aku mulai membuka mata,
Dan orang terakhir yang ku impikan sebelum menutup mata.
 
Tuhan..
Tolong jaga dirinya yang saat ini jauh disana,
Tolong lindungi tiap detik hidup yang ia lewati,
Dan sayangilah dirinya lebih dari engkau menyayangi diriku,
 
Aku tak bisa bersama untuk menemaninya,
Tapi do’a adalah senjata ampuh untuk selalu kuat,
Ada seribu hal yang bisa membuatku berpikir untuk meninggalkannya,
Namun ada satu kata yang membuatku bertahan pada situasi ini,
 
Setia..
 
Menguatkan hatiku dikala rapuh,
Meyakinkan rasaku dikala bimbang,
Tak memberi celah hati yang lain untuk mendekat,
Hanya miliknya.
 
Meski aku ini, ada tapi kadang tak terlihat.
 
 
Oleh : Anti Widyan Prastiwi
30 Oktober 2016

Repost


Kisah yang baru,
Setelah dua tahun lamanya ~
Kini, aku rasa aku telah bisa untuk membuka hati
Membuka hati untuk orang lain, yang aku harap tidak akan menyakiti lagi
 
            Seseorang,
                        Telah ada,
                        Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan ~
                        Aku rasa, aku sudah bisa mulai bangkit kembali ~
            Kamu,
                        Terimakasih untuk luka yang pernah kau beri
                        Terimakasih untuk kesempatan itu, membuat aku tahu rasanya jatuh cinta
            Seseorang,
                        Meski mungkin kurasa aku tidak bisa untuk dekat dengamu,
                        Dan sebuah mimpi yang besar untuk bisa dekat denganmu,
            Berharap,
                        Aku mengagumimu memang J kuakui itu ~
                        Tapi kurasa, berharap akan sesuatu yang tidak pasti itu menyakitkan~
 
Cukup bagiku bisa melihatmu bahagia, meski hanya dari kejauhan,
Jalani saja semua yang telah ada dan biarkan waktu yang membuat semuanya berubah
Kalau memang bisa bersama, ya itu pasti akan terjadi~
Tapi entah kapan, dan hanya bisa menunggu waktu –
 
            Terimakasih sudah hadir dihidupku,
                                  
                                             
Repost
   8 Desember 2014

Senin, 27 Juni 2016

MENGAPA HARUS ADA KOMITMEN DALAM HUBUNGAN CINTA (?)



Still be my love.


Cinta adalah sebentuk emosi. Sebagaimana bentuk emosi lain, sulit untuk bisa bertahan sangat lama. Hal ini karena pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses pembelajaran. Padahal orang selalu berharap untuk memiliki CINTA selamanya.

Sedangkan komitmen adalah suatu janji pada diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. Oleh karena itu, janji harus dipertahankan sampai akhir. Setiap orang dari kecil sampai dewasa pastilah pernah membuat komitmen, meskipun terkadang komitmen itu seringkali tidak diucapkan dengan kata-kata. Seiring bertambahnya usia seseorang, maka komitmen yang ada semakin berkembang dalam penerapannya. Lalu apa saja komitmen yang semakin berkembang itu? Bagaimana penerapan komitmen dalam kehidupan kita, terkhusus dalam hubungan cinta.

Dalam diri Kita pasti memiliki sebuah visi yang rindu untuk dibawa kedalam kehidupan. Ini visi yang layak untuk kita berkomitmen penuh. Komitmen terhadap visi kita yang paling mendalam adalah tidak mudah, dan akan meminta banyak hal dari anda.

Apa itu komitmen?


1. Komitmen merupakan sebuah sikap dan tanggung jawab untuk menjaga hubungan tetap berjalan. Jadi jika pada akhirnya kita menyadari adanya kekurangan dengan pasangan kita siapkah kita berusahan menerima kekurangan itu? caranya? sadar akan diri juga memiliki kekurangan. Kekuranagan yang ada pada pasangan anda bukan segalanya dibandingkan kehadiran dia untuk hidup anda selama ini. 2. Bagaimana rasanya anda jika ditinggali pasangan anda karena dia males lihat sikap jelek kita?Ya tentu ada yang merasa kesal dan tidak adil dan ada juga yang merasa ya udalah biarkan saja berarti dia bukan yang terbaik buat kita. Apa pun sikap kita intinya kita mebutuhkan sosok yang dapat mencintai kita apa adanya. So lakukan hal itu juga pada pasangan kita sekarang.

3. Pernahkah kamu membahas satu jam saja tetang bagaimana menghadapi berbagai masalah yang akan muncul dalam menjalani hidup bersama? Mungkin sudah saatnya kamu berbicara secara santai namun serius tentang hal hal apa saja yang akan kalian berdua sepakati saat menjalani hidup bersama.

4. Komitmen bukan sekedar setia namun juga mau mengalah dan menerima apa yang diinginkan pasangan kita demi menjaga hubungan. Penurut bukan berarti menjadi pasangan yang bodoh dan diperalat namun selama hal tersebut tidak banyak merugikan kita (mengancam nyawa anda, tindakan pidana, dan melanggar HAM) biarkan saja sebab itulah komitmen untuk bisa saling paham satu sama lain.

5. Terakhir, kamu tidak perlu lakukan ini semua jika kamu merasa bahwa kamu tidak memerlukan hubungan yang serius, hanya mengejar kesenangan saja atau suka bermain hati, sebab komitmen dalam sebuah hubungan hanya diperuntukan mereka yang percaya akan cinta yang tulus.

Hal lain yang perlu dipupuk dalam sebuah komitmen adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah ungkapan cinta yang utuh. Dengan sikap saling percaya, kita dan pasangan kita dapat menciptakan iklim yang baik bagi tumbuhnya benih-benih CINTA.

Hubungan "soul mate",atau juga pacaran pada dasarnya membutuhkan beberapa elemen ini. Namun, elemen-elemen tersebut muncul tahap demi tahap. Tidak berarti ketertarikan fisik akan hilang ketika kita memasuki hubungan yang lebih dalam, namun hal itu akan berubah. Kita tidak lagi mengalami perasaan yang meluap-luap, atau berbunga-bunga, begitu kita menjalani hubungan yang berangkat dari komitmen. Meskipun begitu, dalam hubungan yang sehat pun kita tetap dapat merasakan momen yang intens tersebut. Misalnya, ketika kita merasa ada yang kurang dalam diri kita ketika sang kekasih tidak lagi mengunjungi kita mungkin karena sibuk dengan pekerjaan atau kuliah, ataupun memberi perhatian sebagaimana biasanya. Yang kita rasakan bukan sekadar kangen, tetapi kita merasa ada sebagian diri kita yang hilang, atau tidak lengkap. Demikian pula yang dirasakan oleh pasangan terhadap kita.
Atau juga kita bersama pasangan berkomitmen hal-hal yang merupakan ungkapan secara fisik, mengapa tidak ? Namun pada rel-rel yang benar.

Komitmen dalam hubungan asmara/berpacaran juga berarti mengorbankan diri kita sendiri. Hal ini, adalah merupakan sebuah bentuk pengendalian. Kita ingin mengendalikan bagaimana orang lain merasa atau mempunyai kesan tentang kita dengan melakukan apa yang mereka ingin kita lakukan. Ketika kita melakukan apa yang orang lain ingin kita lakukan dalam hal mengasihi, tanpa persetujuan mereka, kita akan merasa baik. Namun ketika kita mengorbankan diri kita karena kita takut terhadap kemarahan atau pemutusan hubungan oleh pasangan kita, kita akan merasa terjebak dan tertolak. Untuk berada dalam hubungan yang berkomitmen, komitmen pertama yang perlu kita lakukan adalah komitmen kepada diri kita sendiri, jujur pada diri sendiri, integritas, dan kebebasan. Belajar untuk mengasihi diri sendiri adalah kunci untuk menyembuhkan ketakutan akan komitmen. Saat kita mengasihi diri sendiri, kita akan diisi dengan cinta dan anda akan mempunyai lebih banyak cinta untuk dibagikan kepada pasangan kamu!


10 Langkah dalam Menjaga Komitmen dalam berpacaran : Jurnalnet.com (Jakarta)

Membuat komitmen, termasuk komitmen merajut kasih dengan pasangan kita, rasanya bukan hal yang sulit. Bahkan, bisa dibilang, semudah menelan seteguk air. Yang susah adalah menjaga komitmen tersebut agar tetap berada pada jalurnya. Menjaga agar Anda berdua tidak mencederai komitmen yang sudah dibuat.

Sering sekali kita lihat, orang dengan gampang membuat komitmen. Namun, tak sedikit di antara mereka yang mengingkari komitmen yang sudah mereka buat, yang berujung pada retaknya hubungan, bahkan perceraian (dalam hidup perkawian )Jadi, soal penting yang harus kita hadapi adalah menjaga komitmen yang sudah kita buat.
Bagaimana caranya?

1. Jujur pada pasangan

Kejujuran merupakan langkah awal dalam menjalin hubungan dan menjaga komitmen. Dengan kejujuran, kita memiliki tanggung jawab moral untuk selalu menjaga komitmen yang sudah kita buat. Sebaliknya, kebohongan hanya akan mencederai komitmen. Yang juga harus dijaga adalah sikap apa adanya. Jangan berlebihan dalam segala hal, supaya komitmen tidak terlanggar. Menutup-nutupi dan melebih-lebihkan suatu kebenaran juga akan mengganggu komitmen. Langkah ideal yang perlu kita lakukan adalah bersikap jujur dan apa adanya terhadap pasangan. Sikap ini akan membawa kita pada hubungan yang harmonis dan suasana penuh kebahagiaan, sehingga hubungan kita tetap utuh.

2. Sabar

Bagaimana kita bisa menjaga komitmen jika emosi kita gampang tersulut, bahkan oleh kabar yang belum jelas, misalnya? Oleh karena itu, bersikap sabar sangat penting untuk mempertahankan komitmen. Orang yang mudah emosi saat menghadapi masalah, cenderung untuk juga mudah menghancurkan komitmen yang telah dibuat.

Oleh karena itu, terimalah setiap kejadian, baik menyenangkan maupun tidak, dengan hati lapang. Jadikan itu semua sebagai pelajaran hidup. Ingat, kesabaran sangat menentukan utuhnya komitmen kita dan pasangan dalam membina keharmonisan hubungan.

3. Saling memberi perhatian
Perhatian yang tulus akan menjadi inspirasi bagi kita untuk terus menjaga komitmen. Mungkin banyak godaan yang muncul di sekitar kita. Misalnya, godaan untuk berbagi perhatian dengan pria lain, atau wanita lain. Godaan semacam inilah yang akan menghancurkan komitmen yang sudah dibuat dengan pasangan.

Satu-satunya jalan untuk menghindari godaan semacam ini adalah dengan saling memberi perhatian pada pasangan. Tentu, perhatian yang memang tulus dari lubuk hati, bukan perhatian yang penuh kedok. Anggaplah pasangan sebagai orang yang sangat berarti dalam hidup kita. Ingatlah selalu bahwa dia adalah orang terbaik yang kita miliki untuk bersama-sama menjalani hidup. Dengan sikap seperti ini, komitmen untuk menjaga hubungan akan tetap terjaga dan kita dapat memasuki jenjang perkawinan dengan kebahagiaan.

4. Bertanggungjawab terhadap komitmen

Komitmen tentu butuh tanggungjawab. Cobalah untuk tidak bersikap seenaknya, namun jangan pula ada paksaan dalam hal membuat komitmen. Komitmen harus dibuat berdasarkan kesadaran penuh kedua pihak.

Jika ini bisa terwujud, maka kita pasti akan dengan sepenuh hati bertanggungjawab menjalankan komitmen demi kelangsungan hubungan. kita dapat menjaga tanggung jawab, misalnya, dengan menghargai pasangan kita. Jika kita tidak mau dilukai, maka jangan lukai pasangan dengan mengingkari komitmen yang telah dibuat. Inilah tanggung jawab yang harus kita junjung tinggi.

5. Mental pun perlu disiapkan

Seringkali, komitmen harus dibuat dengan sejumlah risiko. Tak pelak, mental kita pun harus disiapkan demi mengantisipasi hal-hal yang mungkin tak pernah terlintas dalam benak Anda. Misalnya, Kita menemukan bahwa pasangan ternyata masih saja suka pada hobi lamanya yang sangat menyita waktu, sementara kita sudah berkomitmen untuk tidak mengutak-atik kebiasaan pasangan. Atau kita masing-masing sudah tau kebiasaan buruk pasangan tetapi bukannya sama-sama memperbaiki tetapi saling menyalahkan sampai pada perbedaan pandangan atau prinsip yang sebenarnya dari awal hubungan telah diketahui.

Untuk itu, dalam membuat komitmen, kita juga harus menyiapkan mental agar tidak terkaget-kaget ketika berjumpa dengan sejumlah risiko. Dengan mental yang kuat, komitmen pun akan semakin kuat. Jalinan asmara pun akan tetap terjaga dan harmonis. Tanpa mental yang oke, bisa-bisa komitmen tidak akan lama bertahan, dan ini berarti hubungan terancam.

Sebaiknya, sebelum benar-benar siap mental, jangan buat komitmen apa pun. Jangan cederai diri kita sendiri dan pasangan dengan komitmen yang rapuh. Hanya dengan kesiapan mental, komitmen merajut hubungan akan berjalan lancar hingga memasuki jenjang perkawinan.

6. Berani berkorban

Membuat komitmen seringkali harus mengorbankan keinginan pribadi. Kita harus berani berkorban bila ingin membuat komitmen dengan seseorang, termasuk dengan pasangan hidup. Komitmen untuk menikah, membawa konsekuensi untuk tak lagi asyik dengan masa lalu. Komitmen untuk menikah menuntut kita untuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk keluarga. Teman-teman dan masa lalu mungkin tak lagi menjadi prioritas. Jadi, berani berkorban untuk sebuah komitmen itu penting. Juga, memfokuskan pada komitmen yang telah dibuat dengan mengorbankan beberapa hal yang dulu kita miliki.

7. Bikin perencanaan yang matang
Setelah membuat komitmen, tentu kita tak bisa hanya berdiam diri. Kita harus segera membuat rencana matang, apa saja yang hendak kita lakukan bersama pasangan. Bertanyalah pada diri sendiri, "Setelah ini apa yang harus aku lakukan?" Pertanyaan inilah yang akan menuntun kita ke langkah-langkah yang jelas. Ada arah yang harus kita dan pasangan tuju, dan ini harus direncanakan dengan matang.

Jangan biarkan komitmen kita kosong, tidak jelas dan tidak memiliki arah serta tujuan. Dengan perencanaan, kita akan tetap selalu menjaga komitmen, karena begitu kita mengingkari komitmen, perencanaan pun akan buyar dan tujuan hidup berdua tak akan tercapai. Jadi, salah satu jalan menjaga komitmen adalah perlunya memiliki perencanaan yang matang.

8. Pentingnya komitmen tanpa syarat

Komitmen akan langgeng bila kita membuatnya tanpa melibatkan syarat apa pun, kecuali cinta dan harapan. Bila komitmen kita hanya ingin meraih kepentingan atau ambisi pribadi, tak usah heran jika komitmen kita akan cepat pudar. Hubungan pun akan hambar dan bisa-bisa tak akan bertahan lama.

Jadi, lepaskan dulu nafsu-nafsu merusak dalam diri kita sebelum membuat komitmen. Anggap pasangan sebagai pribadi yang perlu dihargai. Jalinan kasih tanpa syarat dengan komitmen yang tulus akan membuat hidup kita berdua lebih enjoy. Tidak ada beban yang perlu dikhawatirkan.

9. Jaga sikap baik
Menjaga komitmen juga berarti menjaga sikap. Jadi, kembangkan sikap-sikap yang baik dan tepislah sikap-sikap yang merusak. Jangan kotori komitmen dengan sikap yang buruk, misalnya gampang curiga, tidak percaya pada pasangan, atau ingin selalu menang sendiri. Sebaliknya, cobalah untuk bersikap menyenangkan, misalnya ramah, berbaik sangka, dan jujur kepada pasangan. Sikap positif itu harus terus kita jaga demi komitmen pada pasangan hidup.

Tak mudah memang menjaga hal-hal yang baik, sesulit kita menjaga komitmen. Namun, dengan sikap yang kita punya, yakinlah bahwa kita akan mampu. Mungkin dengan sedikit kerja keras dan kesabaran, sikap kita akan tetap terjaga dan komitmen juga akan aman-aman.

10. Cari terus inspirasi

Komitmen akan semakin kuat bila kita rajin mencari inspirasi untuk mencipta hidup berdua yang lebih baik. Kita dapat mempelajari pengalaman hidup orang lain, bisa pula dengan menonton film atau membaca buku. Dari situ, kita dapat memetik hikmah yang diberikan untuk selalu menginspirasi kita dalam menjaga komitmen. Pengalaman hidup yang tertuang dalam buku atau cerita film, misalnya, akan membantu meneguhkan komitmen dengan pasangan.

Lebih baik lagi, pelajarilah pengalaman orang lain yang jatuh bangun mempertahankan komitmennya. Ini akan dapat mempertebal semangat kita dalam menjaga komitmen dengan pasangan. Carilah inspirasi sebanyak mungkin, agar kita dapat menjaga komitmen demi keharmonisan hubungan dengan pasangan.

Apabila kita, yang menjalin hubungan bukan hanya semata-mata rasa suka, cinta dan tertarik secara fisik maka Komitmen dalam menjalin hubungan berpacaran sangatlah perlu.
Janganlah membuat komitmen selagi hubungan kita masih tahap memilih atau coba-coba, karena akibatnya dapat kita rasakan sendiri.

Semoga Komitmen kamu berdua berjalan mulus sebagaimana yang kamu harapkan.


Referensi 1

Referensi 2

Selasa, 15 September 2015

Ku Temukanmu Kembali (Cerpen)






Ku Temukanmu Kembali
Anti Widyan Prastiwi



















*jarak bukanlah penghalang, waktu mengubah segalanya
jika tuhan menghendaki, tak ada yang tak mungkin



Suatu pagi, dengan suasana yang berbeda.. disebuah kota kecil disalah satu provinsi yang begitu indah di Indonesia. Aceh, baru seminggu aku berada disini.

Pagiku kali ini terasa berbeda, pagi pertama yang ku lewati dikota yang belum pernah kudatangi sebelumnya.
Kubuka mataku, pandanganku tertuju pada sebuah figura dengan foto sepasang kekasih, iya itu aku dan Fian. Kulihat, kutatap dengan seksama. Begitu indah masa-masa itu, masa-masa yang mungkin tak akan terulang. Sudahlah, aku tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan ini. Kupejamkan mataku.
***
"Hari ini harus lebih indah dari hari kemarin"
***
Kulangkahkan kaki ku menuju pintu kamar, aku harus bersiap-siap untuk menjalani aktifitasku hari ini, disekolah baruku. Dengan seragam putih abu-abuku yang masih kinclong. Hari pertama, semua masih biasa biasa saja, dengan teman teman baru, guru baru, dan suasana yang baru juga pastinya.
***
Juli 2013
Satu minggu telah berlalu, hari sabtu minggu kedua. Aku mulai mengikuti kegiatan ekstra yang ada disekolahku. Saat itu adalah saat pertamaku melihat dia. Dia adalah salah satu seniorku disekolah ini. Dengan sekejap, dia berhasil mengalihkan seluruh pandanganku. Ternyata, dia adalah ketua ekstra yang ingin aku ikuti. Aku belum tahu namanya.
***
"Selamat siang semua, oke untuk hari ini pertama kita kenalan dulu. Nama saya Affian Riski Nugroho, biasanya dipanggil affan atau fian dan disamping saya ini adalah rekan saya yaitu mbak Ari, kita sapa dulu dong, "hai mbak Ari"
***
Suaranya, begitu indah ditelingaku, meskipun orang lain hanya menganggapnya pas pas-an. Aku tak dapat mengalihkan pandanganku darinya. Dan dia memberikan kertas yang harus di isi yaitu meliputi nama, kelas, dan nomor telepon. Saatnya masing masing dari kami memperkenalkan diri.
Setelah beberapa menit kemudian, tiba giliranku memperkenalkan diri.
"Nama saya Azizah Dian Prastiwi  biasanya dipanggil zizah dari kelas X Multimedia2"
" eh, bapak kamu penjual bunga ya?"
"ha?" aku sedikit bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Kak Fian.
"pantesan aja, karena kamu telah membuat hatiku berbunga bunga"
Dengan sekejap suasana kelas menjadi ramai dengan kata kata "cie", "cie"
Perkataan Kak Fian sontak saja membuatku kaget dan tersipu malu, hatiku berdegup kencang dan aku tak dapat membendung lagi rasaku yang tiba tiba datang. Entah apa namanya, senang, malu atau apalah itu.
Perkataan itu terus membayangiku dan tak dapat hilang dari fikiranku.
***
Rembulan datang, begitu indahnya ketika dipandang dari ujung Barat Indonesia. Terfikirkan olehku seseorang yang belum begitu ku kenali. Namanya terus menghantui fikiranku. "Affian Riski Nugroho". Dia adalah senior yang juga satu jurusan dengaku.
***
"apakah cinta pada pandangan pertama itu ada?"
***
Senin, diminggu ketiga.
Aku memasuki kelasku, duduk di meja barisan pertama, tempat yang strategis menurutku. Tempat yang aku pakai untuk menerima pelajaran dari guruku.
Kutemukan sebuah kertas yang bertuliskan " Fian : 083812348765 "
Sedikit bingung, "apa maksud dari tulisan ini?", :siapa yang menulis ini?", "untuk siapa kertas ini ditujukan?". Kutemukan sebuah nama dibalik kertas itu, pojok kanan atas yang bertulisakn " for azizah". Aku hanya tersenyum dan malu.
***
Rabu malam (masih) diminggu ketiga.
Handphone ku berdering, tanda bahwa aku menerima pesan. Dari seseorang, entah siapa. Kubuka dan kubaca, "Selamat malam dek, selamat belajar". "Tidak ada namanya?" fikirku. Tiba tiba aku teringat dengan sebuah kertas yang ada dimejaku beberapa hari lalu. "nomor ini sama, berarti.." Entah benar atau tidak, tebakanku hanya tertuju pada satu nama, dia adalah kak Fian.
"iya makasih, kak Fian ya?"
"iya dek, Azizah kan? Baru ngapain dek?"
"iya kak,..........." dan bla bla bla, percakapan kami berlangsung cukup panjang dan terhenti karena aku tidak sengaja tidur atau ketiduran.
***
Keesokan harinya,
"Selamat pagi Azizah" Ucapan selamat pagi yang kudapat hari itu. "Selamat pagi juga kak Fian, maaf ya semalem Zizah ketiduran hihi"
***
Hal itu terjadi cukup lama, hampir 3 bulan kami menjalin komunikasi. Kami semakin dekat, entah apa nama dari hubungan kami ini. Tapi aku cukup bahagia bisa mengenalnya.
***
"Rembulan begitu indah memancarkan sinarnya"
***
Hari itu, 18 Oktober 2013
Sabtu yang indah, entah kenapa hari ini aku begitu bersemangat. Mungkin, karena nanti sore aku bisa ketemu sama kak Fian, kan ini hari sabtu :D.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, kegiatan belajar mengajar telah usai. Aku tetap tinggal dikelas untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai, ya kira-kira 30 menitan aku berada dikelas sendirian. Tugas terselesaikan, kini tiba saatnya aku menuju ruang ekstra yang biasanya jadi tempat ngumpul. Tapi, tak seperti biasanya. Ruang ekstra terkunci,padahal biasanya ruangan itu sudah ramai dipenuhi oleh teman teman dari jurusan lain yang hanya sekedar ngumpul ngumpul gak jelas gitu. Aku harus mencari pak penjaga yang biasanya memegang kunci duplikat, karena aku harus masuk untuk mengambil buku ku yang kemarin ketinggalan didalam ruangan itu.
Kunci sudah kutemukan, dan aku membukanya. Kupegang gagang pintu dengan perlahan, kubuka secara hati-hati. Karena aku takut, teman teman sudah pada pulang, hanya aku sendiri yang berada disitu. Ruangan itu gelap, lalu tiba-tiba, lampu menyala dan.. seseorang berdiri tepat didepanku, berlutut dihadapanku dan meraih kedua tanganku lalu berkata " aku nyaman sama kamu, aku sayang sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku?". Lalu dia mengeluarkan seikat bunga yang begitu indah,iya, dia adalah kak Fian yang selama ini ku kenal baik. Aku kaget, aku bahagia, aku tak mampu berkata kata lagi, mataku sudah berkaca-kaca. Apakah benar aku telah jatuh cinta kepadanya?
"aku gak mau banyak janji sama kamu, aku udah nyaman banget sama kamu, kalau kamu mau, ambil bunga ini dengan tangan kanan, kalau tidak, silahkan ambil bunga ini dengan tangan kiri"
Aku juga sayang banget kak sama kamu. Ucapku dalam hati, dan aku mengambil bunga itu dengan tangan kanan dan disaksikan oleh teman teman yang ada diruangan itu. Air menetes di pipiku, aku sangat bahagia.
***
"kebahagiaan itu tak terduga datangnya"
***
Setahun setelah itu, adalah hari kelulusannya.. Fian, orang yang sudah menemaniku satu tahun terakhir ini. Sekarang, dia harus melanjutkan pendidikannya dan pergi dari kota ini. Melanjutkan sekolahnya ke salah satu fakultas tehnik yang ada di kota pelajar, kota Yogyakarta.
***
"Zizah, kamu jaga diri baik-baik ya, kita pasti akan ketemu lagi. Aku janji sama kamu, cuma kamu yang ada dihatiku, gak ada yang lain. Kamu gak boleh nakal ya" kata-kata yang diucapkanya sebelum pergi meninggalkan Aceh. Gak rela, tapi apa dayaku, ini demi kehidupan masa depannya kelak.
***
"kadang kita harus merelakan sesuatu untuk sesuatu yang lebih baik"
***
Sejak saat itu, hubungan kamu entah bagaimana nasibnya. Kita tidak menjalin komunikasi karena naas hanphone ku hilang, aku tidak mempunyai kontaknya lagi. Aku hanya bisa bercerita kepada kertas putih, tak ada lagi dia yang selalu mendengarkan setiap keluh kesahku.
***
Setahun kemudian.
Mentari pagi bersinar, hari hariku masih sepi setelah dia pergi. kapan? kapan dia kembali?
***
*Fian, minggu depan aku ujian nasional..
Aku ingin nyusul kamu kesana, ngejar beasiswa itu..
aku kangen banget sama kamu yan, semoga kamu disana baik baik aja..
***
Ujian nasional telah berlalu. Hari ini adalah hari kelulusanku, aku mendapatkan beasiswa ke salah satu fakultas ternama yang ada di Yogyakarta. Fian, aku ingin bertemu dengannya lagi.
***
*Fian, aku berhasil..
Minggu depan aku berangkat ke Yogyakarta, aku pengen ketemu kamu Yan..
***
Matahari bersinar, selamat pagi Yogyakarta..
***
Kuliahku berjalan lancar, tapi.. Aku tetap tidak menemukan Fian..
Kubuka mataku kembali, sudahlah, aku harus bangun dari mimpiku, aku harus beranjak dari tempat tidurku..
Kejadian 6 tahun lalu itu masih terngiang dikepalaku..
Aku harus segera bersiap siap untuk wisudaku..
***
"Berharap kamu ada disini, berharap kamu kembali padaku"
"Apakah mungkin?"
"Fian.."
"Tuhan, dimana Fian?"  kutuliskan pada sebuah buku yang biasa kugunakan sebagai tempatku bercerita.. Mataku berlinang, "kenapa sampai saat ini aku belum menemukannya?"
***
Namaku dipanggil, tanda aku telah menyelesaikan pendidikanku. Wisuda telah terselesaikan, tapi kau belum melihat kedua orang tuaku yang datang dari Jawa tengah. tapi tiba tiba, seseorang menghampiriku, dengan kedua orang tuaku disampingnya..
Berdiri didepanku dan berlutut dihadapanku, seperti kejadian 18 Oktober  8 tahun silam.
"Fian.."
"Azizah, i miss you so much, will you marry me? "
***

*Jarak bukan alasan untuk membuatku menyerah mencintaimu..
(Iffah S. Fahmawati)

* jika memang kita ditakdirkan tuk bersamna selamanya,
Cinta takkan kemana-mana..
(Petra)