Ku
Temukanmu Kembali
Anti Widyan Prastiwi
*jarak bukanlah penghalang, waktu
mengubah segalanya
jika tuhan menghendaki, tak ada
yang tak mungkin
Suatu
pagi, dengan suasana yang berbeda.. disebuah kota kecil disalah satu provinsi
yang begitu indah di Indonesia. Aceh, baru seminggu aku berada disini.
Pagiku
kali ini terasa berbeda, pagi pertama yang ku lewati dikota yang belum pernah
kudatangi sebelumnya.
Kubuka
mataku, pandanganku tertuju pada sebuah figura dengan foto sepasang kekasih,
iya itu aku dan Fian. Kulihat, kutatap dengan seksama. Begitu indah masa-masa
itu, masa-masa yang mungkin tak akan terulang. Sudahlah, aku tidak ingin
berlarut-larut dalam kesedihan ini. Kupejamkan mataku.
***
"Hari ini harus lebih indah
dari hari kemarin"
***
Kulangkahkan
kaki ku menuju pintu kamar, aku harus bersiap-siap untuk menjalani aktifitasku
hari ini, disekolah baruku. Dengan seragam putih abu-abuku yang masih kinclong.
Hari pertama, semua masih biasa biasa saja, dengan teman teman baru, guru baru,
dan suasana yang baru juga pastinya.
***
Juli
2013
Satu
minggu telah berlalu, hari sabtu minggu kedua. Aku mulai mengikuti kegiatan
ekstra yang ada disekolahku. Saat itu adalah saat pertamaku melihat dia. Dia
adalah salah satu seniorku disekolah ini. Dengan sekejap, dia berhasil
mengalihkan seluruh pandanganku. Ternyata, dia adalah ketua ekstra yang ingin
aku ikuti. Aku belum tahu namanya.
***
"Selamat
siang semua, oke untuk hari ini pertama kita kenalan dulu. Nama saya Affian
Riski Nugroho, biasanya dipanggil affan atau fian dan disamping saya ini adalah
rekan saya yaitu mbak Ari, kita sapa dulu dong, "hai mbak Ari"
***
Suaranya,
begitu indah ditelingaku, meskipun orang lain hanya menganggapnya pas pas-an. Aku
tak dapat mengalihkan pandanganku darinya. Dan dia memberikan kertas yang harus
di isi yaitu meliputi nama, kelas, dan nomor telepon. Saatnya masing masing
dari kami memperkenalkan diri.
Setelah
beberapa menit kemudian, tiba giliranku memperkenalkan diri.
"Nama
saya Azizah Dian Prastiwi biasanya dipanggil
zizah dari kelas X Multimedia2"
"
eh, bapak kamu penjual bunga ya?"
"ha?"
aku sedikit bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Kak Fian.
"pantesan
aja, karena kamu telah membuat hatiku berbunga bunga"
Dengan
sekejap suasana kelas menjadi ramai dengan kata kata "cie",
"cie"
Perkataan
Kak Fian sontak saja membuatku kaget dan tersipu malu, hatiku berdegup kencang
dan aku tak dapat membendung lagi rasaku yang tiba tiba datang. Entah apa
namanya, senang, malu atau apalah itu.
Perkataan
itu terus membayangiku dan tak dapat hilang dari fikiranku.
***
Rembulan
datang, begitu indahnya ketika dipandang dari ujung Barat Indonesia.
Terfikirkan olehku seseorang yang belum begitu ku kenali. Namanya terus
menghantui fikiranku. "Affian Riski Nugroho". Dia adalah senior yang
juga satu jurusan dengaku.
***
"apakah cinta pada pandangan
pertama itu ada?"
***
Senin,
diminggu ketiga.
Aku
memasuki kelasku, duduk di meja barisan pertama, tempat yang strategis
menurutku. Tempat yang aku pakai untuk menerima pelajaran dari guruku.
Kutemukan
sebuah kertas yang bertuliskan " Fian : 083812348765 "
Sedikit
bingung, "apa maksud dari tulisan ini?", :siapa yang menulis
ini?", "untuk siapa kertas ini ditujukan?". Kutemukan sebuah
nama dibalik kertas itu, pojok kanan atas yang bertulisakn " for
azizah". Aku hanya tersenyum dan malu.
***
Rabu
malam (masih) diminggu ketiga.
Handphone
ku berdering, tanda bahwa aku menerima pesan. Dari seseorang, entah siapa.
Kubuka dan kubaca, "Selamat malam dek, selamat belajar". "Tidak
ada namanya?" fikirku. Tiba tiba aku teringat dengan sebuah kertas yang
ada dimejaku beberapa hari lalu. "nomor ini sama, berarti.." Entah
benar atau tidak, tebakanku hanya tertuju pada satu nama, dia adalah kak Fian.
"iya
makasih, kak Fian ya?"
"iya
dek, Azizah kan? Baru ngapain dek?"
"iya
kak,..........." dan bla bla bla, percakapan kami berlangsung cukup
panjang dan terhenti karena aku tidak sengaja tidur atau ketiduran.
***
Keesokan
harinya,
"Selamat
pagi Azizah" Ucapan selamat pagi yang kudapat hari itu. "Selamat pagi
juga kak Fian, maaf ya semalem Zizah ketiduran hihi"
***
Hal
itu terjadi cukup lama, hampir 3 bulan kami menjalin komunikasi. Kami semakin
dekat, entah apa nama dari hubungan kami ini. Tapi aku cukup bahagia bisa
mengenalnya.
***
"Rembulan begitu indah
memancarkan sinarnya"
***
Hari
itu, 18 Oktober 2013
Sabtu
yang indah, entah kenapa hari ini aku begitu bersemangat. Mungkin, karena nanti
sore aku bisa ketemu sama kak Fian, kan ini hari sabtu :D.
Bel
pulang sekolah telah berbunyi, kegiatan belajar mengajar telah usai. Aku tetap
tinggal dikelas untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai, ya kira-kira 30
menitan aku berada dikelas sendirian. Tugas terselesaikan, kini tiba saatnya
aku menuju ruang ekstra yang biasanya jadi tempat ngumpul. Tapi, tak seperti
biasanya. Ruang ekstra terkunci,padahal biasanya ruangan itu sudah ramai
dipenuhi oleh teman teman dari jurusan lain yang hanya sekedar ngumpul ngumpul
gak jelas gitu. Aku harus mencari pak penjaga yang biasanya memegang kunci
duplikat, karena aku harus masuk untuk mengambil buku ku yang kemarin
ketinggalan didalam ruangan itu.
Kunci
sudah kutemukan, dan aku membukanya. Kupegang gagang pintu dengan perlahan,
kubuka secara hati-hati. Karena aku takut, teman teman sudah pada pulang, hanya
aku sendiri yang berada disitu. Ruangan itu gelap, lalu tiba-tiba, lampu
menyala dan.. seseorang berdiri tepat didepanku, berlutut dihadapanku dan
meraih kedua tanganku lalu berkata " aku nyaman sama kamu, aku sayang sama
kamu, kamu mau gak jadi pacarku?". Lalu dia mengeluarkan seikat bunga yang
begitu indah,iya, dia adalah kak Fian yang selama ini ku kenal baik. Aku kaget,
aku bahagia, aku tak mampu berkata kata lagi, mataku sudah berkaca-kaca. Apakah
benar aku telah jatuh cinta kepadanya?
"aku
gak mau banyak janji sama kamu, aku udah nyaman banget sama kamu, kalau kamu
mau, ambil bunga ini dengan tangan kanan, kalau tidak, silahkan ambil bunga ini
dengan tangan kiri"
Aku
juga sayang banget kak sama kamu. Ucapku dalam hati, dan aku mengambil bunga
itu dengan tangan kanan dan disaksikan oleh teman teman yang ada diruangan itu.
Air menetes di pipiku, aku sangat bahagia.
***
"kebahagiaan itu tak terduga
datangnya"
***
Setahun
setelah itu, adalah hari kelulusannya.. Fian, orang yang sudah menemaniku satu
tahun terakhir ini. Sekarang, dia harus melanjutkan pendidikannya dan pergi dari
kota ini. Melanjutkan sekolahnya ke salah satu fakultas tehnik yang ada di kota
pelajar, kota Yogyakarta.
***
"Zizah,
kamu jaga diri baik-baik ya, kita pasti akan ketemu lagi. Aku janji sama kamu,
cuma kamu yang ada dihatiku, gak ada yang lain. Kamu gak boleh nakal ya"
kata-kata yang diucapkanya sebelum pergi meninggalkan Aceh. Gak rela, tapi apa
dayaku, ini demi kehidupan masa depannya kelak.
***
"kadang
kita harus merelakan sesuatu untuk sesuatu yang lebih baik"
***
Sejak
saat itu, hubungan kamu entah bagaimana nasibnya. Kita tidak menjalin
komunikasi karena naas hanphone ku hilang, aku tidak mempunyai kontaknya lagi. Aku
hanya bisa bercerita kepada kertas putih, tak ada lagi dia yang selalu
mendengarkan setiap keluh kesahku.
***
Setahun
kemudian.
Mentari
pagi bersinar, hari hariku masih sepi setelah dia pergi. kapan? kapan dia
kembali?
***
*Fian, minggu depan aku ujian
nasional..
Aku ingin nyusul kamu kesana, ngejar
beasiswa itu..
aku kangen banget sama kamu yan,
semoga kamu disana baik baik aja..
***
Ujian
nasional telah berlalu. Hari ini adalah hari kelulusanku, aku mendapatkan
beasiswa ke salah satu fakultas ternama yang ada di Yogyakarta. Fian, aku ingin
bertemu dengannya lagi.
***
*Fian, aku berhasil..
Minggu depan aku berangkat ke
Yogyakarta, aku pengen ketemu kamu Yan..
***
Matahari
bersinar, selamat pagi Yogyakarta..
***
Kuliahku
berjalan lancar, tapi.. Aku tetap tidak menemukan Fian..
Kubuka
mataku kembali, sudahlah, aku harus bangun dari mimpiku, aku harus beranjak
dari tempat tidurku..
Kejadian
6 tahun lalu itu masih terngiang dikepalaku..
Aku
harus segera bersiap siap untuk wisudaku..
***
"Berharap kamu ada disini,
berharap kamu kembali padaku"
"Apakah
mungkin?"
"Fian.."
"Tuhan, dimana Fian?" kutuliskan pada sebuah
buku yang biasa kugunakan sebagai tempatku bercerita.. Mataku berlinang, "kenapa sampai saat ini aku belum
menemukannya?"
***
Namaku
dipanggil, tanda aku telah menyelesaikan pendidikanku. Wisuda telah
terselesaikan, tapi kau belum melihat kedua orang tuaku yang datang dari Jawa
tengah. tapi tiba tiba, seseorang menghampiriku, dengan kedua orang tuaku
disampingnya..
Berdiri
didepanku dan berlutut dihadapanku, seperti kejadian 18 Oktober 8 tahun silam.
"Fian.."
"Azizah, i miss you so much,
will you marry me? "
***
*Jarak bukan alasan untuk membuatku
menyerah mencintaimu..
(Iffah
S. Fahmawati)
* jika memang kita ditakdirkan tuk
bersamna selamanya,
Cinta takkan kemana-mana..
(Petra)